Viral Keluhkan Efek Samping Termometer Tembak, Netter Tolak Cek Suhu: "Aku Punya Hak, Ini Tubuhku"

Cuitan dari akun @afrkml tengah menjadi topik hangat yang dibahas warganet. Ia membagikan tangkapan Instastory dari seeorang yang mengeluhkan pengecekan suhu tubuh di tempat umum. Padahal, pengecekan suhu ini termasuk dalam protokol pencegahan penyebaran COVID-19. Cuitannya disukai oleh 20 ribu pengguna Twitter.

Kalau ga tau ya cari tau lah 🙄
Penyakitnya masyarakat tuh gini. Ga ngerti, pertanyaanya buanyak, tapi muales cari tau 😒. pic.twitter.com/IQHN8vewIg

— Rizal do🔥↺ (@afrkml) July 20, 2020

 Dalam unggahan tersebut, rekan pencuit memasalahkan pengecekan suhu yang harus dilakukan di kepala. "Ini kepala dianggap kayak barang dagangan yang dicek suhunya," curhatnya. Ia juga mempertanyakan efek sampingnya terhadap otak sebagai pusat koordinasi tubuh. "Aku punya hak untuk nolak. Ini tubuhku."

Selanjutnya ia menceritakan dirinya yang baru saja dicek suhu saat mengunjungi klinik kulit. Ia menolak untuk dicek melalui kepala dan memilih melalui tangan saja kepada petugas. Ternyata oleh petugas diiyakan dan diberitahu jika pengecekannya sama saja. Karena hal tersebut, ia menghimbau pembaca Instastory-nya agar tidak manut-manut saja terhadap aturan.

Netter dengan akun @cat_servants pun membalas dengan sebuah penjelasan. Terdapat tiga termometer yang akurat dalam mengukur suhu, yakni termometer anal yang dimasukkan melalui anus, oral yang ditaruh di mulut dan axial yang dihimpit di ketiak. Di tengah kondisi pandemi, ketiganya tidak memungkinkan sehingga para ahli memilih thermo gun yang menggunakan sinar infra merah gelombang rendah untuk memindai suhu tubuh manusia.

Lalu, dahi dipilih sebagai area untuk pengecekan suhu karena relatif steril dari sentuhan atau gesekan yang memengaruhi suhu sejati. Selain itu, secara estetika dahi juga memenuhi kriteria karena menjadi bagian tubuh yang terekspos tanpa harus menyingkap pakaian.

Warganet lain turut membagikan pendapatnya mengenai unggahan ini.

Viral Radiasi Thermo Gun Disebut Dapat Merusak Jaringan Otak Hoaks, Ini Faktanya

Dari hasil penelusuran, klaim bahwa thermo gun, alat pengukur suhu berbentuk pistol yang ditembakkan ke dahi dapat merusak jaringan otak adalah salah. 

Thermo gunhanya mengukur dengan pancaran radiasi sinar inframerah, yang setiap saat pasti akan dipantulkan ke setiap benda yang ada di tempat kita. Thermo guntidak menggunakan sinar laser ataupun memakai sinar radio aktif semacam x-ray. Namun hanya menggunakan inframerah.

Share this post