'Dibully', Begini Tanggapan Jokowi Ditanya Warga Soal Tarif Listrik, Warganet: Asli Jeritan Rakyat !!

BANGKAPOS.COM--KEJADIAN mengejutkan yang dialami Presiden saat menghadiri acara Jember Fashion Carnaval (JFC) 2017, menjadi viral di dunia maya.

Ternyata, kejadian mengejutkan itu terkait dengan salah satu warga Jember yang berani bersuara lantang meminta agar Presiden Jokowi menurunkan tarif dasar listrik 900 VA yang dinilai memberatkan rakyat.

Kejadian tersebut direkam melalui video kamera dan menjadi viral di dunia maya.

Adapun video tersebut diunggah pada 14 Agustus 2017 oleh Jong TV di youtube.

Diketahui melalui rekaman video tersebut, Jokowi yang terkenal merakyat sempat berinteraksi dengan warga setempat melalui aksi jabat tangan.

Namun, saat sibuk melakukan aksi jabat tangan dengan warga Jember, tiba-tiba seorang pria nyeletuk sambil berkata turunkan tarif dasar listrik 900 VA.

Mendapat celetukan warga tersebut, Presiden Jokowi kaget, tetapi beliau tidak bereaksi, hanya diam dan berlalu melanjutkan aksi jabat tangannya dengan warga setempat.

"Pak.. Pak.. Pak... turunkan dasar listriknya woi.. yang 900 gak mampu masyarakat pak!" teriak warga Jember.

Kejadian tersebut direkam dalam sebuah video yang kini viral di dunia maya.

Keberanian warga Jember ini mendapat beragam tanggapan dari warganet, seperti:

erwindz721 : Barangsiapa diberi beban oleh Allah untuk memimpin rakyatnya lalu mati dalam keadaan menipu rakyat, niscaya Allah mengharamkan surga atasnya." [HR. Muslim No.203].

Herman paul1: Garam naik, tarif listrik naik, subsidi BBM di cabut, pajak naik ini namanya bukan mensejahterakan rakyat tapi mencekik rakyat.

Ely Nurhidayati1: Wuaaaduh ga profesional ya ini orang. Katanya saya pancasila. Mana wujud sila ke-5 nya pak??

Bu Pipit1: sudah jgn d hujat trus bpk presiden ini,kita do'a kan sj pk presiden d beri hidayah, biar hati beliau lembut & peka,selalu dlm tuntunan Allah d jauh kan dr godaan syetan yg terkutuk

Gusti Pangeran1: Asli jeritan suara rakyat..!!!..bukan pujian palsu

Share this post